Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan erat hubungannya dengan kematangan dalam pekerjaan maupun dalam bidang psikologis, maka dalam memimpin seseorang akan mempunyai gaya yang berbeda-beda dengan seorang pemimpin lainnya.Istilah kematangan dalam kepemimpinan di artikan kemampuan dan kemauan seseorang untuk bertanggung jawab atas tingkah lakunya sendiri. Dalam hal ini ada dua komponen utama, yaitu kemampuan (job maturity ) dan kemampuan untuk bertanggung jawab ( psychological maturity ).
  1. Job maturity adalah berkembangnya pengetahuaan dan keterampilan seseorang yang tinggi, sehingga dalam pekerjaan relatif tidak perlu lagi petunjuk yang mendetail dari orang lain dalam bekerja.
  2. Psycologycal Maturity adalah yang berhubungan dengan kemauan untuk bertanggung jawab dalam berbuat sesuatu. Ini berkaitan dengan kepercayaan diri dan komitmen seseorang.
Gaya kepemimpinan seseorang itu bukanlah semata-mata bergantung pada watak seseorang pemimpin saja, tetapi ada kecenderungan dari seorang pemimpin untuk menggunakan gaya kepemimpinan yang berbeda dalam menghadapi bawahan yang beraneka ragam tingkat kedewasaannya / kematangannya.
Kemampuan seseorang pemimpin untuk mengerti dan mendalami kemampuan dan kedewasaan bawahannya sangat berpengaruh pada gaya yang dipilihnya dalam memimpin dan pada gilirannya akan mempengaruhi tercapainya tujuan yang dikehendaki. Dari beberapa jenis gaya yang ada, mengikuti john Beck dan Neil Yeager, dipilih untuk dibahas  4 (empat ) macam gaya yang sekiranya dapat membantu menambah pengetahuaan para pempin dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari. Ada empat gaya (Styles) kepemimpinan yang lazim disebut sebagai kepemimpinan situasional ( situational leadership ) berdasarkan interaksi antara direction dengan support yang dideskripsikan sebagai berikut :
Telling ( Directing / Strukturing )
Seorang pemimpin yang senang mengambil keputusan sendiri dengan memberikan instruksi yang jelas dan mengawasinya secara ketat serta memberikan " penilaian " kepada mereka yang tidak melaksanakannya sesuai dengan yang apa anda harapkan. 
  • Kekuatan dari gaya kepemimpinan ini adalah dalam kejelasan tentang apa yang diinginkan, kapan keinginan itu harus di laksanakan, dan bagaimana caranya.
  • Kelemahan dari pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini adalah ia selalu ingin mendominasi semua persoalan sehingga ide dan gagasan bawahan anda tidak berkembang. Semua persoalan akan bermuara kepadanya sehingga mengundang unsur ketergantungan yang tinggi pada pemimpin.

Gunakan telling (directing/strukturing ) apabila situasi dan bawahan adalah sebagai berikut :
  • Orang baru yang mempunyai pengalaman terbatas untuk mengerjakan apa yang di minta.
  • Orang yang tidak memiliki motivasi dan kemauan untuk mengerjakan apa yang diharapkan.
  • Orang yang tidak merasa tidak yakin dan kurang percaya diri.
  • Orang yang bekerja di bawah " standar " yang telah di tentukan.

Selling ( Coaching )
Seorang pemimpin yang mau melibatkan dalam pembuatan suatu keputusan. Pemimpin bersedia membagi persoalan dengan bawahannya, dan sebaliknya persoalan dan bawahan selalu di dengarkan serta memberikan pengarahan mengenai apa yang seharusnya dikerjakan.
  • Kekuatan dari gaya kepemimpinan ini adalah adanya keterlibatan bawahan dalam memecahkan suatu masalah sehingga mengurangi unsur ketergantungan kepada pemimpin. Keputusan yang di buat akan lebih mewakili Tim dari pada pribadi.
  • Kelemahan dari gaya kepemimpinan ini adalah tidak tercapainya efesiensi yang tinggi dalam proses pengambilan keputusan.

Gunakan Selling ( coaching ) apabila situasi dan kondisi bawahan sebagai berikut :
  • Orang yang respek terhadap kemampuan dan posisi pemimpin.
  • Orang yang mau berbagi tergantung jawab dan " dekat " dengan pemimpin.
  • Orang yang belum dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan standar yang berlaku.
  • Orang mempunyai motivasi untuk meminta semaacam pelatihan atau training agar dapat bekerja dengan lebih baik.

Participating ( Develoving / Encouraging )
Salah asatu ciri dari kepemimpinan ini adalah adanya kesedian dari pemimpin untuk memberikan kesempatan bawahan agar dapat berkembang dan bertanggung jawab serta memberikan dukungan yang sepenuhnya mengenai apa yang mereka perlukan.
  • Kekuatan dari gaya kepemimpinan ini adalah adanya kemampuan yang tinggi dari pemimpin untuk menciptakan suasana yang menenangkan sehingga bawahan merasa senang , baik dalam menyampaikan masalah maupun hal-hal lain yang tidak dapat mereka putuskan . Pemimpin selalu memberikan kesempatan kepada bawahan untuk dapat berkembang.
  • Kelemahan dari gaya kepemimpinan ini adalah diperlukannya waktu yang lebih banyak  dalam proses pengambil keputusan. Pemimpin harus selalu menyediakan waktu yang banyak untuk melakukan diskusi dengan bawahan.

Gunakan Participating ( Developing / Encouraging ) apabila situasi dan kondisi bawahan sebagai berikut :
  • Orang yang dapat bekerja diatas  rata-rata kemampuan sebagian besar pekerja.
  • Orang mempunyai motivasi yang kuat sekalipun pengalaman dan kemampuannya masih harus di tingkatkan.
  • Orang yang mempunyai keahlian dan pengalaman kerja yang sesuai dengan tugas yang akan dberikan.

Delegating
Dalam gaya ini , pemimpin memberikan banyak tanggung jawab kepada bawahan dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memutuskan persoalan.
  • Kekuatan dari gaya kepemimpinan ini adalah terciptanya sikap memiliki dari bawahan atas semua tugas yang diberikan. Pemimpin lebih " merasa " santai sehingga mempunyai waktu yang cukup untuk memikirkan hal-hal lain yang memerlukan perhatian lebih banyak.
  • Kelemahan dari gaya kepemimpinan ini adalah saat bawahan memerlukan keterlibatan pemimpin, maka akan kecenderungan ia akan mengembalikan persoalannya ke pada bawahan meskipun sebenarnya tugas pimpinan.

Gunakan Delegating apabila situasi dan kondisi bawahan sebagai berikut :
  • Orang yang mempunyai motivasi , rasa percaya diri yang tinggi dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
  • Orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian yang memadai untuk mengejakan tugas-tugas yang sudah jelas dan rutin dilakukan.
  • Orang yang berani menerima tanggung jawab untuk menyelesaikan suatu tugas.
  • Orang yang kinerjanya berada di atas rata-rata para pekerja pada umumnya.

pustaka :Dr. Djokosantoso Moeljono ,2003, Beyond Leadership,Elex Media Komputindo

No comments:

Post a Comment