Konsep Positioning
Sebagai pengambil keputusan seorang pemimpin sering dihadapkan pada situasi yang tanpa di sadari mempengaruhi pola keputusan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman dari suatu masalah yang di putuskan, lazimnya semakin seorang pemimpin mengusai hal-hal yang akan di putuskan semakin cepat dan tepat pengambil keputusan dapat dilakukan. Namun demikian ,tidak jarang seorang pemimpin mendapati bahwa keputusan-keputusan di pengaruhi oleh faktor ekstern yang cukup kuat sehingga menimbulkan keragu-raguan saat untuk memutuskan sesuai dengan murni pendapatnya. Dalam istilah sehari-hari lebih dikenal dengan tekanan atau pressure yang timbul dari sumber kekuatan, bukan sistem.
Konsep pengambilan posisi ini memberikan tuntunan secara praktis bagaimana sebaiknya bersikap dalam posisi baik dalam tekanan maupun tidak. Pokok pedoman-pedoman konsep positioning adalah :
Tentukan lebih dulu secara jelas masing-masing yang akan mengadakan dialog, temu muka, negosiasi, dan lain-lain. Sebaiknya kenali betul siapa lawan bicara, sampai di mana kira-kira kekuatan yang bersangkutan untuk menekan.
Kenali dan ketahui secara jelas ambang batas kewenangan dan tanggung jawab baik terhadap diri sendiri, lembaga maupun nantinya ke pada Tuhan Yang Maha Esa. Ingat baik-baik, bekerja adalah amanah di samping ibadah.
Apabila memang harus menolak atas suatu permohonan laksanakanlah secara jelas/ trasfaran, dengan data-data yang lengkap dan jelaskan pertimbangannya secara sopan dan terhormat.
Perhitungkanlah apapun risiko yang mungkin timbul dan bersikaplah menghadapi risiko tersebut.
Secara tertib administrasi, laporkan kepada atasan langsung atas penolakan tersebut lengkap dengan pertimbangan-pertimbangan dan risikonya.
Hal yang perlu diingat adalah sejak awal harus yakin bahwa keputusan kita itu benar dan di dukung oleh sistem yang ada. Selanjutnya konsisten dan disiplin pada keputusan tersebut.
Salah satu tugas pemimpin adalah mendidik dan membimbing. Dengan demikian dalam situasi apapun seorang pemimpin tidak dibenarkan untuk membenci bawahannya atau menyayangi bawahan tertentu secara khusus.
pustaka :Dr. Djokosantoso Moeljono ,2003, Beyond Leadership,Elex Media Komputindo
No comments:
Post a Comment